Selasa, 07 April 2015

Kampung Halaman yang Mulai Kehilangan PesonaIni sebuah cerita tentang kota kelahiranku. Aku lahir di sebuah kota kecil yang indah dan nyaman. Sebuah kota yang berada di lereng gunung Panderman.Banyak orang menyebut kotaku sebagai kota apel. Ya, memang banyak tanaman apel di kotaku ini. Sampai sampai icon dari kotaku ini adalah buah apel. Mungkin anda telah tau dimana kota kelahiranku. Ya, kota Batu.

Kota Batu adalah sebuah kota yang memiliki pesona alam yang indah. Udaranya sejuk, suasananya tenang dan asri.Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.Khususnya adalah petani apel. Jika ke Kota Batu, kalian akan banyak menemui pohon apel, selain apel, warga Batu juga menanam buah strawbery, jeruk, dan sayur mayur.

Setiap pagi hari, udara di Batu sangat dingin. Tak jarang kabut menyelimuti Batu. Bisa dibayangkan, bagaimana dinginnya Batu pada pagi hari. Namun, hal itu tidak membuat warga Batu untuk memulai aktivitasnya. Jam lima pagi, para petani telah berangkat ke ladang mereka. Pasar-pasar pun telah ramai pedagang dan pembeli yang saling mencari kebutuhan mereka.

Beberapa tahun belakang ini, kota Batu telah berkembang menjadi sebuah kota tujuan pariwisata utama di Jawa Timur. Kota yang terletak 15km dari kota Malang ini, memiliki pemandangan alam yang indah dan masih asri. Kota ini dikelilingi oleh beberapa gunung. Udaranya pun masih segar dan sejuk. Banyak wisatawan lokal dan mancanegara datang ke kota Batu untuk berwisata melihat pemandangan alam yang masih alami.


Wisata yang ditonjolkan oleh Kota Batu sebagian besar adalah wisata alam. Contohnya wisata paralayang di puncak gunung banyak, air terjun, dan pemandian air panas. Tak hanya wisata alam. Kota Batu juga mempunyai tempat wisata modern, yaitu Jawa Timur park 1, batu Screet Zoo, Museum Angkut dan masih banyak lagi. Selain itu, tempat wisata yang sangat populer di Kota Batu adalah alun-alun. Selain gratis, alun-alun Kota Batu menjanjikan kenyamanan bagi para pengunjungnya.

Sebagai kota wisata, kota Batu juga memiliki penganan khas. Sebagian besar, berbahan dasar apel. Para wisatawan, dapat membeli kripik buah-buahan, jenang apel, dodol apel, kripik tempe dan bermacam-macam makanan lainnya sebagai oleh-oleh untuk keluarga dirumah. Tak hanya itu, para pengunjung dapat menikmati sate kelinci, sate ayam, sate kambing, jagung bakar di area payung sambil menikmati suasana kota Batu dimalam hari, yang dijamin indah dan tidak akan kalian dapatkan di tempat-tempat lain.

Menjadi kota tujuan wisata di Jawa Timur, membuat Kota Batu semakin hari semakin bulan dan semakin tahun banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia. Hal ini membuat anggaran pendapatan daerah meningkat. Selain itu, Kota Batu menjadi sebuah kota tujuan wisata juga berdampak baik pada masyarakat Kota Batu. Yaitu menurunnya tingkat pengganguran di kota sejuk nan indah tersebut.

Tak hanya berdampak baik pada pendapatan daerah, Kota Batu menjadi sebuah tujuan wisata juga berdampak buruk. Diantaranya, jalanan menjadi macet, selain itu juga, membuat udara di Kota Batu menjadi tercemar polusi asap kendaraan.

Lama kelamaan kota kelahiranku mulai tak kukenal. Kota Batu saat ini telah berubah menjadi sebuah kota yang ramai dan macet. Kota Batu kehilangan pesonanya. Kesejukan udaranya berubah menjadi udara yang panas. Ketenangan dan keasrian berubah menjadi kemacetan dimana mana. Tak hanya itu, gaya hidup warganya mulai berubah. Perlahan mulai menuju kemodernisasi, kehidupan remajanya tak seperti dulu lagi, ciri khas sebagai warga Batu yang ramah dan saling tolong menolongnya mulai berubah menjadi individual dan kurang peduli terhadap sesama.

Aku selalu mengagumi kotaku, walau mulai kehilangan pesona aslinya. Namun, aku merindukan kotaku yang dulu, yang masih sejuk dan masih sepi. Namun, yang menjanjikan kenyamanan lahir dan batin bagi setiap warganya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar