Selasa, 21 April 2015

Cara-Cara Mengatasi Kesedihan

















































Semua hal pasti berlalu, begitu pun dengan kesedihan. Ini cara melewatinya dengan bijak.

   Kesedihan mungkin merupakan bentuk perasaan yang paling dihindari oleh setiap orang. Namun pada kenyataannya, tak ada satu orang pun yang tak pernah merasa sedih. Umunya, kesedihan yang dirasakan manusia terbagi dua, yaitu grief atau kesedihan, dan bereavement atau kehilangan. Grief adalah kondisi psikologis-emosional yang dirasakan seseorang setelah kehilangan sesuatu yang berharga, baik yang abstrak maupun nyata, misalnya putus cinta, kehilangan pekerjaan, kehilangan pemasukan, dan sebagainya. Sementara bereavement adalah tipe kesedihan spesifik, yaitu berkabung, yang disebabkan oleh meninggalnya seseorang yang disayangi atau dianggap berarti.

If You’re Grieving/Bereaving
  • Meresapi kehilangan
    Ketika kehilangan seseorang yang disayangi baik dalam grief maupun bereavement, kebanyakan orang merasa lebih baik ketika mereka menemukan cara untuk ‘mengawetkan’ memori tentang orang tersebut, misalnya dengan melihat foto-foto semasa orang tersebut masih ada, mengingat-ingat hal-hal favoritnya, ataupun ‘berbicara’ kepadanya dalam hati. Hal ini wajar dilakukan sebagai bentuk penerimaan bahwa orang tersebut sudah tak bersama Anda lagi. Sebulan, dua bulan, tiga bulan—it’s okay. Periode berduka setiap orang berbeda-beda. Namun usahakan jangan terlalu lama tenggelam dalam kesedihan sampai-sampai kehidupan sehari-hari Anda berantakan.

  • Jangan tolak rasa sedih
    Salah satu kesalahan terbesar saat bersedih adalah dengan memaksakan diri untuk tegar dan tidak menangis, padahal Anda sedang sedih bukan kepalang sampai-sampai rasanya dada mau ‘meledak’. Saat sedang berada dalam masa berduka, ekspresikan rasa sedih Anda. Jika Anda ingin menangis tanpa henti, lakukanlah. Jika Anda ingin mengurung diri selama beberapa waktu, lakukanlah. Setelahnya, terimalah kesedihan yang menimpa Anda dengan lapang dada, dan cobalah untuk menemukan makna dari kejadian tersebut.

  • Time won’t heal
     Pernah dengar istilah time will heal? Itu kurang tepat. Istilah yang lebih tepat adalah time will not heal, but time will make you forget. Waktu tidak mampu menyembuhkan kesedihan atau ‘luka’ yang Anda rasakan, namun seiring waktu, perlahan-lahan Anda akan mampu melupakan rasa sedih atau rasa sakit hati yang Anda alami. Saat itulah Anda bisa mengatakan kepada diri sendiri, “I have moved on.” Bersabarlah.

If Others Are Grieving/Bereaving
  • Be there
     Ketika orang terdekat Anda sedang mengalami kesedihan, jangan menunggu ia menghubungi Anda. Pastikan diri Anda berada di sisinya TANPA ia minta. Terkadang, tak perlu terlalu banyak kata-kata penghiburan, simply be there with him/her, itu sudah sangat membantu mengurangi kesedihan.

  • Jangan menyuruh
     Salah satu kesalahan terbesar dalam menghibur seseorang yang sedang sedih adalah berkata “Kamu harus kuat ya”. Jangan menambah beban orang yang sedang bersedih dengan menyuruhnya menjadi kuat. Hindari kalimat semacam itu. Cukup berada di sampingnya, peluk ia, tawarkan apa yang bisa Anda lakukan untuknya.

  • Jangan sok tahu
     “Jangan sedih ya, kejadian ini yang terbaik untuk semuanya.” Ini juga merupakan kesalahan yang banyak dilakukan orang-orang. Kehilangan seseorang atau sesuatu yang dicintai bukanlah hal yang mudah, jadi sebaiknya Anda tidak mengatakan sesuatu yang mengesankan kehilangan tersebut adalah hal yang enteng. Lagipula, darimana Anda tahu bahwa kesedihan yang ia rasakan adalah yang terbaik untuknya? Grief is grief, bereavement is bereavement, dan keduanya bukanlah hal yang terbaik—setidaknya untuk saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar